Assalamu alaikum wr. wb. Kali ini saya tidak akan banyak cakap teman-teman semua, saya hanya mau sedikit memberikan gambar unik yang saya dapatkan ketika lagi browser, ini dia:
Bagaimana? Kalian pasti agak heran kan, iyah. Ini Indonesia bung!
Assalamu alaikum wr. wb. Halo rekan-rekan sekalian, kali ini mumpung lagi ada waktu luang di malam minggu saya ingin sejenak menulis yang bercakap tentang pemimpin. Pernah dengar nama Adolf Hitler atau Kim Jong-ul atau Soeharto atauuu ??? Nah begitulah orang-orang diatas yang dimata saya sebut sebagai seorang pemimpin. Maaf sebelumnya karena penilaian ini mungkin terlalu subjektif, karena juga banyak alasan kenapa saya memilih orang-orang diatas sebagai pemimpin. Mungkin kalian kalau melihat permasalahan di negeri ini pasti menggelengkan kepala, walau saya tau pada nyatanya masalah itu tidak dapat hilang melainkan hanya dapat kita cegah agar keberadaannya tidak semakin parah. Nah, yang ada di pandangan saya saat ini masalah ini makin muncul dan beragam hal keunikannya, oleh karena itu saya pikir zaman demokrasi ini sudah sukar untuk menghalau segala macam masalah ini, dan saya pikir tangan besi lah yang dibutuhkan agar kembali bersatu nya Negeri ini dan terciptanya nasionalisme yang makin kuat. Tapi ini hanya pendapat saya kok rekan-rekan semua, kembali lagi kepada penilaian kalian, dan sampai sekarang saya belum menemukan pemimpin semacam mereka. Bandung, 4 Mei 2013 MAAJ
Bismillah, Assalamu alaikum wr. wb. Teman-teman pembaca semua, entah apa yang terjadi dengan malam ini ketika hendak menulis ini, hati saya kiranya telah tersadar oleh keberadaan sebuah tempat yang indah, sebuah tempat bak surga, sebuah tempat yang takkan habis ceritanya, sebuah negara, sebuah bangsa, sebuah nasionalisme yang kuat, INDONESIA! Ya, nama nya Indonesia, nama yang diberi oleh penjajah belanda dulu yang artinya kira-kira pulau-pulau yang berjejer. Kalau ingin bercerita tentang negeri ini, mungki saya tak tau kapan cerita ini akan tamat, mulai dari keindahannya, budaya, warga, keanekaragaman latar belakang, dan masih banyak lagi. Indahnya negeri-ku. Wahai ibu pertiwi, ijinkanlah aku untuk tetap berada di pangkuanmu, seberapa banyak alam yang engkau berikan kepada-ku, tak terhitung jumlahnya, aku malu padamu yang belum bisa memberikan apa-apa untukmu, tanah airku tanah ku yang kucinta. Tak ada alasan aku tidak mencintaimu, tak ada pula alasan aku membencimu, semua terasa lengkap dengan masyarakat yang berbeda-beda, bahkan itu lah hal unik yang bisa kita saling mengerti satu sama lain. Terima kasih untukmu Indonesia, berkibarlah setinggi langit! Bandung, 14 Maret 2013 MAAJ